Senin, 04 Oktober 2021

Koneksi Antarmateri

 

1. Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil

Menurut Ki Hadjar Dewantara  Pendidikan adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan merupakan tempat tumbuh dan berkembanganya benih-benih kebudayaan. Pendidikan juga dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai- nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan . Adapun Filosofi  Pratap Triloka “ Ing Ngarso Sung Tulodo , Ing Madya Mangun Karsa,Tut Wuri Handayani .“’

    • Ing Ngarso Sung Tulodo  memiliki makna  ketika menjadi pemimpin atau seorang guru harus dapat memberikan suri tauladan untuk semua orang yang ada disekitarnya.
    • Ing madya mangun karsa memiliki makna Seorang guru ditengah – tengah kesibukannyadiharapkan dapat membangkitkan semangat terhadap peserta didiknya.
    • Tut Wuri Handayani memiliki makna bahwa seorang guru diharapkan dapat memberikan suatu dorongan moral dan semangat  kepada peserta didik ketika guru tersebut berada di belakang.

Berdasarkan pada pandangan triloka inilah seorang guru harus sangat berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan agar tidak melanggar triloka ini. Dalam pengambilan keputusan seorang guru dapat menggunakan menggunakan 4 paradigma , 3 prinsip berpikir  dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan.

 

 

2.  Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan

Masing-masing orang memiliki nilai diri yang berbeda. Nilai–nilai yang tertanam dalam diri kita tentunya akan berpengaruh kepada prinsip– prinsip dalam mengambil keputusan. Apabila dalam diri kita sudah tertanam nilai – nilai kepatuhan ataupun nilai kejujuran maka kita tidak akan pernah mau untuk melanggar peraturan. Dengan demikian maka kita akan selalu berpikir dalam mengambil sebuah keputusan agar tidak merugikan orang lain utamanya murid kita.

 

3.  Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil.

Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Kegiatan terbimbing  pada materi pengambilan keputusan kaitannya dengan coaching adalah seorang coach memberikan pertanyaan– ertanyaan terbuka yang membuat coachee untuk dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahannya. Coach tidak boleh memberikan tekanan atau indimidasi pada coachee melainkan bertugas untuk menyadarkan segala kekuatan yang dimiliki oleh coachee  sehingga dengan potensi dan kekuatan yang dimiliki mereka bisa menemukan solusi atas masalah mereka sendiri.

Pada kasusu dimana coacheenya adalah seorang guru maka untuk mengambil keputusan apa yang harus ia lakukan untuk  menghadapi permasalahannya di sekolah maka ia perlu mempelajari  4 paradigma , 3 prinsip berpikir dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan  agar komitmen atau rencana aksi yang akan ia laksanakan tidak salah di dalam pembelajaran siswa yang berpusat pada peserta didik.

 

4.   Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Pembahasan studi kasusu ini memberikan gambaran kepada saya tentang ap aitu dilemma etika dan juga memberikan rambu – rambu dan pedoman agar guru – guru tidak terjebak dalam situasi yang sama  dan dapat bertindak secara bijak

 

5. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat dapat dilakukan dengan memperhatikan 4 paradigma , 3 prinsif dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan sehingga akan didapatkan sebuah keputusan yang tepat yeng menciftakan suasana lingkuangan yang kondusif, nyaman dan aman.

 

6.   Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

  • Tidak semua warga di lingkungan sekitar saya paham akan 4 paradigma, 3 prinsif dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan
  • Ada beberapa warga sekolah yang sulit untuk berubah dalam pengambilan keputusan dengan kata lain masih ada warga yang bersifat kaku terhadap perubahan

 7.   Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Pengambilan keputusan sangat berpengaruh terhadap pengajaran yang memerdekakan murid. Dapat dilihat ketika seorang guru mengambil keputusan untuk mendiferensiasikan pembelajaran dengan demikian setiap murid akan dapat terpenuhi kebutuhnnya.  Namun pada tataran pengambilan kebijakan  sekolah, Pihak  sekolah harus memikirkan matang–matang  dalam menentukan kebijakan terkait pendidikan murid.

 

8.   Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya

Sebagai seorang guru yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran harus memahami paradigma pengambilan keputusan. Karena pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang guru erat kaitannya dengan masa sekarang dan masa depan murid. Pengambilan keputusan yang tepat bisa mendorong anak didik kita untuk semakin maju dan berkembang sesuai denga kodrat alam dan kodrat keadaan murid. namun sebaliknya, pengambilan keputusan yang salah dapat menyebabkan murid menjadi terhambat dalam perkembangannya. Lebih buruknya lagi keputusan yang salah dapat menghancurkan masa depan murid itu sendiri.

 

9.  Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir yang bisa ditarik bahwasannya kita harus paham betul bagaimana pengambilan keputusan yang tepat dalam pengajaran yang memerdekakan murid demi kebaikan mereka di masa yang akan datang.

Dalam pengajarannya seorang guru harus mampu mendiferensiasikan pembelajaran agar kebutuhan murid terpenuhi. Perlu menerapkan budaya positip di sekolah agar menciptakan siswa yang berkarakter. Selain itu, sebagai seorang guru sudah seharusnya mengubah mindset bahwa pengajaran yang dilakukan adalah bukti dari coaching . Dalam hal ini guru harus memberikan bimbingan agar murid bisa mengambil keputusan terbaik bagi kehidupannya dimasa kini dan masa mendatang.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar