LATAR BELAKANG
Kreatif merupakan kemampuan dalam membuat atau menciptakan sesuatu
konsep, gagasan, atau ide dalam memecahkan suatu permasalahan atau dengan kata
lain keatif adalah suatu kemampuan seseorang dalam menciptakan hal-hal baru dengan
cara-cara baru yang tidak biasa atau berbeda dari yang telah dilakukan orang
lain sebelum nya
Kreatif sendiri bisa terwujud dalam berbagai hal seperti ide-ide atau
gagasan, bisa juga produk berupa barang dan jasa. Orang-rang yang kreatif
biasanya adalah orang-orang yang memiliki imajinasi tinggi, kemudian mudah
beradaftasi, menyukai tantangan dan terkadang sering merasa bosan dengan
rutinitas yang sama. Kreativitas sendiri pada dasarnya bisa ditanamkan dan
dibernuk dalam diri seseorang dalam pembelajaran dikelas dengan memberikan
kebebasan kepada peserta didik untuk berkarya pada suatu momen tertentu yang
tentunya karya-karya tersebut sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati
Kreativitas sendiri juga merupakan salah satu dari keterampilan yang
harus murid kuasai diabad 21 ini. Kreativitas tidak selalu identik dengan anak
yang pintar menggambar atau merangkai kata dalam tulisan. Namun, kreativitas
juga dapat dimaknai sebagai kemampuan berpikir outside the box tanpa
dibatasi aturan yang cenderung mengikat. Anak-anak yang memiliki kreativitas
tinggi mampu berpikir dan melihat suatu masalah dari berbagai sisi atau
perspektif. Hasilnya, mereka akan berpikiran lebih terbuka dalam menyelesaikan
masalah.
Pada zaman sekarang ini dimana persaiangan sudah terjadi secara bebebas,
bahkan seoalah batasan antar wilayah ini sudah tidak ada lagi maka sanagt perlu
orang-orang yang memiliki pemikirankreatif agar mereka tidak kalah dalam
persaiangan. Untuk menciftakan orang-orang dengan pemikiran kreatif inilah maka
pendidikan harus membiasakan murid untuk berpikir kreatif. Kita sebagai guru
jangan lagi mengikat ide-ide mereka dengan memberikan tugas yang harus dibuat
dalam satu bentuk tertentu. Kita harus bisa memberikan mereka kebebasan atau
kemerdekaan dalam belajar. Maka tantangan besar kita sebagai guru adalah
bagaimana menjadikan kreatif itu sebagai sebuah budaya positif yang bisa
diterapkan di dalam kelas dan sekolah
TUJUAN
Adapun
tujuan dari kagiatan ini adalah
1. Menumbuh kembangakan budaya kreatif murid
sebagai salah satu budaya positif disekolah
2. Murid mampu berpikir dan bertindak dengan
kreatif
3. Murid menjadi pribadi yang unggul dan
memiliki daya saing diera globalisasi sekarang ini
TOLAK
UKUR
Yang mejadi tolak ukur dari kegiatan ini adalah
1. Pembelajaran dikelas mengakomodasi gaya
belajar murid (auditori, visual, kinestetik) utamanya dalam pengerjaan tugas
2. Guru menggunakan metode pembelajaran yang
merangsang kreatifitas
3. Murid membuat tugas berdasarkan pada
pemikiran mereka (tidak mencontek atau menjiplak pada teman mereka)
LINI
MASA
1.
Menyusun rancangan program kegiatan
2.
Berkoordinasi dengan kepala sekolah terkait
aksi nyata yang akan dilaksanakan
3.
Pembuatan kesepakatan kelas
4.
Merancang pembelajaran yg merangsang
kreatifitas murid,
5.
Pembiasaan memberikan kebebasan murid utk
mengeksplorasi diri
6.
Evaluasi dan refleksi.
DUKUNGAN
YANG DIBUTUHKAN
1. Izin dari kepala sekolah
2. Dukunan dari komunitas MGMP dan Guru-guru disekolah
3. Dukungan dari murid
4. Dukungan ide dan masukan dari warga sekolah
HASIL AKSI NYATA
1.
Pembelajaran
dengan tugas sesuai gaya belajar murid yaitu berupa Gambar dan Berupa Video
2.
Rencana
dan Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Discovery Learning
3.
Murid
Membuat tugas secara mandiri berdasarkan kemampuan mereka
REFLEKSI
Sebagai guru
saat mulai merancang kegiatan aksi nyata Budaya Kreatif dalam pembelajaran saya
merasa penuh semangat dan membayangkan hasil yang akan didapatkan setelah
penerapannya. Dengan budaya kreatif murid bisa mengembangkan kemampuannya dalam
upaya menghadapai persaiangan gelobal dan menghapai era 4.0
Kebaikan yang
diperoleh dari aksi nyata ini adalah murid menjadi lebih tertarik untuk belajar
dan mereka bisa berpikir lebih kreatif. Selain itu murid juga bisa membuat
tugas sesuai dengan kemampuan dan juga gaya belajar mereka baik itu berupa
video atau gambar-gambar. Bisa juga melalui deskripsi.
Kelemahan dari kegiatan aksi nyata ini
adalah karena kegiatan dilakukan secara daring dimasa pendemi ini jadi ada beberapa
murid yang terkendala dengan jaringan sehingga pembelajaran tidak bisa
berlangsung secara maksimal. Begitu juga dalam pengumpulan tugas berupa video
murid memerlukan waktu untuk mengirim tugasnya.
PERBAIKAN YANG DILAKUKAN
Jika nanti situasi normal kembali dan tatap muka dapat dilakukan maka pembelajaran akan dilakukan secara flip learning, sehingga bisa mengantisipasi kendala yang muncul saat pembelajaran daring seperti susah mengikuti pembelajaran dan juga mengumpul tugas
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pembelajaran Dengan Model Discovery
Gambar Sistem Reproduksi (Karya Murid)
Gampar Video tentang Sistem reproduksi (Karya Murid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar