Kamis, 29 Juli 2021

AKSI NYATA - Budaya Kreatif dalam pembelajaran

LATAR BELAKANG

Kreatif merupakan kemampuan dalam membuat atau menciptakan sesuatu konsep, gagasan, atau ide dalam memecahkan suatu permasalahan atau dengan kata lain keatif adalah suatu kemampuan seseorang dalam menciptakan hal-hal baru dengan cara-cara baru yang tidak biasa atau berbeda dari yang telah dilakukan orang lain sebelum nya

Kreatif sendiri bisa terwujud dalam berbagai hal seperti ide-ide atau gagasan, bisa juga produk berupa barang dan jasa. Orang-rang yang kreatif biasanya adalah orang-orang yang memiliki imajinasi tinggi, kemudian mudah beradaftasi, menyukai tantangan dan terkadang sering merasa bosan dengan rutinitas yang sama. Kreativitas sendiri pada dasarnya bisa ditanamkan dan dibernuk dalam diri seseorang dalam pembelajaran dikelas dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk berkarya pada suatu momen tertentu yang tentunya karya-karya tersebut sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati

Kreativitas sendiri juga merupakan salah satu dari keterampilan yang harus murid kuasai diabad 21 ini. Kreativitas tidak selalu identik dengan anak yang pintar menggambar atau merangkai kata dalam tulisan. Namun, kreativitas juga dapat dimaknai sebagai kemampuan berpikir outside the box tanpa dibatasi aturan yang cenderung mengikat. Anak-anak yang memiliki kreativitas tinggi mampu berpikir dan melihat suatu masalah dari berbagai sisi atau perspektif. Hasilnya, mereka akan berpikiran lebih terbuka dalam menyelesaikan masalah.

Pada zaman sekarang ini dimana persaiangan sudah terjadi secara bebebas, bahkan seoalah batasan antar wilayah ini sudah tidak ada lagi maka sanagt perlu orang-orang yang memiliki pemikirankreatif agar mereka tidak kalah dalam persaiangan. Untuk menciftakan orang-orang dengan pemikiran kreatif inilah maka pendidikan harus membiasakan murid untuk berpikir kreatif. Kita sebagai guru jangan lagi mengikat ide-ide mereka dengan memberikan tugas yang harus dibuat dalam satu bentuk tertentu. Kita harus bisa memberikan mereka kebebasan atau kemerdekaan dalam belajar. Maka tantangan besar kita sebagai guru adalah bagaimana menjadikan kreatif itu sebagai sebuah budaya positif yang bisa diterapkan di dalam kelas dan sekolah


TUJUAN

Adapun tujuan dari kagiatan ini adalah

1.   Menumbuh kembangakan budaya kreatif murid sebagai salah satu budaya positif disekolah

2.   Murid mampu berpikir dan bertindak dengan kreatif

3.   Murid menjadi pribadi yang unggul dan memiliki daya saing diera globalisasi sekarang ini


TOLAK UKUR

Yang mejadi tolak ukur dari kegiatan ini adalah

1.   Pembelajaran dikelas mengakomodasi gaya belajar murid (auditori, visual, kinestetik) utamanya dalam pengerjaan tugas

2.   Guru menggunakan metode pembelajaran yang merangsang kreatifitas

3.   Murid membuat tugas berdasarkan pada pemikiran mereka (tidak mencontek atau menjiplak pada teman mereka)


LINI MASA

1.   Menyusun rancangan program kegiatan

2.   Berkoordinasi dengan kepala sekolah terkait aksi nyata yang akan dilaksanakan

3.   Pembuatan kesepakatan kelas

4.   Merancang pembelajaran yg merangsang kreatifitas murid,

5.   Pembiasaan memberikan kebebasan murid utk mengeksplorasi diri

6.   Evaluasi dan refleksi.


DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

1.   Izin dari kepala sekolah

2.   Dukunan dari komunitas MGMP dan Guru-guru disekolah

3.   Dukungan dari murid

4.   Dukungan ide dan masukan dari warga sekolah


HASIL AKSI NYATA

1.   Pembelajaran dengan tugas sesuai gaya belajar murid yaitu berupa Gambar dan Berupa Video

2.   Rencana dan Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Discovery Learning

3.   Murid Membuat tugas secara mandiri berdasarkan kemampuan mereka


REFLEKSI

Sebagai guru saat mulai merancang kegiatan aksi nyata Budaya Kreatif dalam pembelajaran saya merasa penuh semangat dan membayangkan hasil yang akan didapatkan setelah penerapannya. Dengan budaya kreatif murid bisa mengembangkan kemampuannya dalam upaya menghadapai persaiangan gelobal dan menghapai era 4.0

Kebaikan yang diperoleh dari aksi nyata ini adalah murid menjadi lebih tertarik untuk belajar dan mereka bisa berpikir lebih kreatif. Selain itu murid juga bisa membuat tugas sesuai dengan kemampuan dan juga gaya belajar mereka baik itu berupa video atau gambar-gambar. Bisa juga melalui deskripsi.

Kelemahan dari kegiatan aksi nyata ini adalah karena kegiatan dilakukan secara daring dimasa pendemi ini jadi ada beberapa murid yang terkendala dengan jaringan sehingga pembelajaran tidak bisa berlangsung secara maksimal. Begitu juga dalam pengumpulan tugas berupa video murid memerlukan waktu untuk mengirim tugasnya.


PERBAIKAN YANG DILAKUKAN

Jika nanti situasi normal kembali dan tatap muka dapat dilakukan maka pembelajaran akan dilakukan secara flip learning, sehingga bisa mengantisipasi kendala yang muncul saat pembelajaran daring seperti susah mengikuti pembelajaran dan juga mengumpul tugas


DOKUMENTASI KEGIATAN


Pembelajaran Dengan Model Discovery




Gambar Sistem Reproduksi (Karya Murid)

Gampar Video tentang Sistem reproduksi (Karya Murid)