Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan
anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi
formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal
yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Beberapa istilah yang juga
menggambarkan peran guru, antara lain: Dosen, Mentor dan Tutor. Dalam bahasa
Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik. Menurut Zakiah Darajat (1992), tidak sembarangan orang dapat
melakukan tugas guru, tetapi orang-orang tertentu yang memenuhi persyaratan
berikut ini yang dipandang mampu
WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang
guru yaitu (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4)
pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja
administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga. Dalam pembahasan ini akan
dibahas mengenai guru sebagai model bagi siswanya. Peran guru sebagai model
atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi
contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru,
orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang
dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai-nilai dasar negara dan
bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu
diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
Seorang guru adalah merupakan seorang sosok panutan
bagi masyarakat, bukan saja bagi murid-muridnya, namun juga bagi rekan
seprofesi, lingkungan maupun bagi bangsa ini. seorang guru adalah contoh dan
suri tauladan yang baik yang merupakan pengambaran kehidupan sosial
kemasyarakatan. masyarakat akan dipandang beradab bisa dilihat dari sosok guru
sebagai pendidik masyarakat.
Guru sebagai model atau teladan selaras dengan salah
satu teori Quantum Learning, yaitu modelling. Teori ini mempercayai bahwa
seseorang memerlukan model/figur yang akan memotivasi dirinya mengidentifikasi
diri seperti model atau figur tersebut. Jika seseorang telah teridentifikasi
oleh modelnya, apapun yang dilakukan model akan menjadi inspirasi baginya untuk
berbuat dan bertindak sesuai dengan perbuatan atau tindakan model.
Guru bagi siswa adalah model, idola, atau figur
teladan. Identifikasi siswa terhadap gurunya bukan saja pada karakter
kepribadiannya yang sederhana, jujur, adil, lugas, disiplin, empatik, dan
sebagainya, tetapi juga pada penampilan fisik seperti cara berjalan,
berpakaian, dan bersurban. Identifikasi ini terjadi karena siswa melihat
langsung “teladan yang hidup”. Guru memerankan diri secara total sebagai figur
panutan bagi siswa.
Guru sebagai pendidik dan panutan, yaitu:
a. Harus mengenal tabiat dan bakat serta kemampuan
siswa.
b. Berusaha menyalurkan bakat anak sesuai dengan
minatnya.
c. Berusaha menyesuaikan anak didik sesuai dengan
pergaulan dan membimbingnya menjadi warga masyarakat yang baik.
d. Sebagai barometer nilai dan norma hidup bagi siswa,
baik tingkah lakunya, tutur katanya, dan kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar