Sabtu, 04 Mei 2013

Guru Sebagai Pendidik dan Panutan

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Beberapa istilah yang juga menggambarkan peran guru, antara lain: Dosen, Mentor dan Tutor. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Menurut Zakiah Darajat (1992), tidak sembarangan orang dapat melakukan tugas guru, tetapi orang-orang tertentu yang memenuhi persyaratan berikut ini yang dipandang mampu
WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang guru yaitu (1) pendidik (nurturer), (2) model, (3) pengajar dan pembimbing, (4) pelajar (learner), (5) komunikator terhadap masyarakat setempat, (6) pekerja administrasi, serta (7) kesetiaan terhadap lembaga. Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai guru sebagai model bagi siswanya. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai-nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.
Seorang guru adalah merupakan seorang sosok panutan bagi masyarakat, bukan saja bagi murid-muridnya, namun juga bagi rekan seprofesi, lingkungan maupun bagi bangsa ini. seorang guru adalah contoh dan suri tauladan yang baik yang merupakan pengambaran kehidupan sosial kemasyarakatan. masyarakat akan dipandang beradab bisa dilihat dari sosok guru sebagai pendidik masyarakat.
Guru sebagai model atau teladan selaras dengan salah satu teori Quantum Learning, yaitu modelling. Teori ini mempercayai bahwa seseorang memerlukan model/figur yang akan memotivasi dirinya mengidentifikasi diri seperti model atau figur tersebut. Jika seseorang telah teridentifikasi oleh modelnya, apapun yang dilakukan model akan menjadi inspirasi baginya untuk berbuat dan bertindak sesuai dengan perbuatan atau tindakan model.
Guru bagi siswa adalah model, idola, atau figur teladan. Identifikasi siswa terhadap gurunya bukan saja pada karakter kepribadiannya yang sederhana, jujur, adil, lugas, disiplin, empatik, dan sebagainya, tetapi juga pada penampilan fisik seperti cara berjalan, berpakaian, dan bersurban. Identifikasi ini terjadi karena siswa melihat langsung “teladan yang hidup”. Guru memerankan diri secara total sebagai figur panutan bagi siswa.
Guru sebagai pendidik dan panutan, yaitu:
a.       Harus mengenal tabiat dan bakat serta kemampuan siswa.
b.      Berusaha menyalurkan bakat anak sesuai dengan minatnya.
c.    Berusaha menyesuaikan anak didik sesuai dengan pergaulan dan membimbingnya menjadi warga masyarakat yang baik.
d.  Sebagai barometer nilai dan norma hidup bagi siswa, baik tingkah lakunya, tutur katanya, dan kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar